KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya
ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat,
petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia Keilmuan. Makalah ini dapat digunakan sebagai
wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi
tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar
pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Tata Surya secara
lebih lanjut. Makalah ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga pembaca
tidak bosan.
Ucapan terima kasih saya ucapkan
kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang
telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan
makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini,
namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat
dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Tata
Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga
keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Singaraja, 1 Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………………….iii
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………..iii
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..iii
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………….iii
BAB II Pembahasan………………………………………………………………………………………...1
A. Susunan Anggota Tata
Surya………………………………………………………………3
a. Matahari………………………………………………………………………………………3
b. Planet-Planet………………………………………………………………………………..3
c. Satelit………………………………………………………………………………………….12
d. Asteroid……………………………………………………………………………………….12
e. Komet………………………………………………………………………………………….13
f.
Meteorid………………………………………………………………………………………14
B. Gerak Bumi……………………………………………………………………………………….15
1. Rotasi Bumi………………………………………………………………………………….15
2. Revolusi Bumi………………………………………………………………………………17
C. Gerak Bulan………………………………………………………………………………………18
1. Rotasi Bulan ………………………………………………………………………………..18
2. Revolusi Bulan……………………………………………………………………………..19
D. Pengaruh Gerak Bumi
dan Bulan………………………………………………………..21
1.
Gerhana Bulan……………………………………………………………………………..21
2.
Gerhana Matahari………………………………………………………………………..21
E.
Penerbangan Luar Angkasa……………………………………………………………….23
1. Satelit…………………………………………………………………………………………..23
2. Satelit Palapa………………………………………………………………………………..24
3. Roket dan pesawat Ulang Alik………………………………………………………..25
BAB
III Penutup……………………………………………………………………………………………27
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….27
B.
Saran……………………………………………………………………………………………..27
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………….28
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Tata Surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan
tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa
disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana susunan
anggota tata surya ?
2.
Bagaimana gerak
bumi ?
3.
Bagaimana gerak
bulan ?
4.
Bagaimana pengaruh
gerak bumi dan bulan ?
5.
Bagaimana penerbangan luar angkaa
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui susunan
anggota tata surya.
2.
Mengetahui gerak
bumi.
3.
Mengetahui gerak
bulan.
4.
Mengetahui
pengaruh gerak bumi dan bulan.
5.
Mengetahui penerbangan luar
angkasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Tata surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri dari matahari (bintang), planet-planet, satelit alam, meteor,
asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi). Matahari
menjadi pusat tata surya karena semua benda langit berputar mengelilingi
matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata
surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan
matahari disebet perihelium dan titik terjauh disebut aphelium. Semua benda
langit dalam sistem tata surya berputar mengelilingi matahari karena matahari
memiliki gaya gravitasi paling besar.
Sebelum di
jelaskan lebih luas tentang planet-planet di tata surya ini, untuk sedikit
menambah wawasan kita, kita lihat dulu klasifikasi planet-planet tersebut
berdasarkan beberapa kriterianya.
Nah inilah klasifikasinya
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut:
A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu
Nah inilah klasifikasinya
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut:
A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu
Sebgai barikut :
·
Planet Bermassa Besar (Superior
Planet), terdiri dari: Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus
·
Planet Bermassa Kecil (Inferior
Planet), terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
B. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat
dibedakan atas dua macam
planet, yaitu sebagai berikut:
·
Planet Dalam (Interior Planet)
Planet
Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek
daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria
tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus.
Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari
berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari
Bumi akan berubah-ubah pula.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
·
Planet Luar (Eksterior Planet)
Planet Luar yaitu Planet-Planet
yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar adalah Planet
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
A. Susunan Anggota Tata Surya
a. Matahari
Matahari
adalah bintang paling besar dan menjadi pusat tata surya. Jarak bumi ke
matahari kira-kira 149.600.000 satuan astronomi (SA). Matahari berotasi pada
sumbunya dengan arah rotasi dari barat ke timur. Periode rotasi matahari pada
bagian equatornya adalah 34 hari, sedangkan pada bagian kutubnya memerlukan
waktu sekitar 27 hari. Perbedaan rotasi tersebut dikarenakan matahari berbentuk
gas, sehingga bagian equator dan kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.
b. Planet-
Planet
Planet
adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet
merupakan pantulan dari cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan
bintang-bintang tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan
revolusi yang berbeda-beda. Planet dikelompokkan dalam dua kategori yaitu :
planet dalam dan planet luar. Planet dalam yaitu merkurius, venus, bumi dan
mars, sedangkan planet luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan neptunus.
Adapun nama-nama planet adalah sebagai berikut !
1. Merkurius
Merkurius merupakan Planet paling
dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km.
Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan
malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat
besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran
paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan
(diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit
eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode
rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
2. Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97%
karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat
kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain.
Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu
revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat
dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca.
Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi
berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat
melangsungkan kehidupan.
3.
Bumi (The Earth
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
4.
MARS
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang
paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2
bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya
sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang
bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop,
sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa
awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
7. Planet
Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
8. Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
9. Pluto
Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang dari tata surya kita..
c.
SATEIT
Satelit Alam
|
Satelit adalah benda langit yang
sifatnya mirip planet namun mengelilingi planet. Contoh satelit alam bumi
adalah bulan. Tumbukan meteor pada permukaan satelit planet gas dapat
menghasilkan cincin atau busur yang mengelilingi planet.
d. Asteroid
Asteroid adalah batuan besar yang
melayang di angkasa. Asteroid merupakan bahan baku planet yang gagal menyatu
sehingga tetap menjadi batuan yang tercerai berai. Di tata surya, sumber
asteroid utama adalah sabuk asteroid di antara Mars dan Yupiter. Jumlahnya yang
begitu banyak membuat asteroid dinamakan dalam bentuk penomoran, seperti
asteroid 2867 Å teins, yang berpapasan dengan Rosetta bulan september 2008 dan
21 Lutetia yang akan dijumpainya bulan juli 2010.
e. Komet
Berdasarkan bentuk
dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a). Komet
berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat
jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap
gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut
melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya,
komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000
tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b). Komet
berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk
menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet
tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan
ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang
melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
f. Meteoroid
Meteor
|
meteorit
|
Meteoroid adalah
batuan-batuan kecil yang terlontar dari tumbukan yang disebabkan objek lebih
besar. Bila batuan ini memasuki atmosfer bumi, ia akan terbakar dan kita
menyebutnya meteor. Bila batuan ini cukup keras dan besar, ia dapat sampai ke
tanah dan kita menyebutnya meteorit. Ada jutaan meteorit yang jatuh di bumi setiap
hari, namun kebanyakan mereka terlalu kecil untuk disadari. Ataupun bila cukup
besar, mungkin jatuh di lautan, terkubur dalam pasir atau lumpur atau tidak
terbedakan dengan batuan biasa. Meteor yang datang dari bulan, mars atau
asteroid akan sangat membantu bila ditemukan karena akan mengungkapkan tentang
benda langit tersebut. Terdapat waktu tertentu dimana terjadi hujan meteor. Di
setiap bulan agustus ada hujan meteor perseid, yang diakibatkan pelintasan
komet Swift-Tuttle.
B.
Gerak Bumi
1. Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi,
Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam.
Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai
peristiwa, antara lain :
- Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari.
Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara itu
bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
- Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat.
Gerakan seperti ini disebut gerak semu harian Matahari. Gerakan ini terjadi
karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke
timur. Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
a. Perbedaan
Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia.
Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut
tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi dengan
jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan
waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh
dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°). Indonesia terletak di antara 95° BT dan
141° BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15°
selisih waktunya satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga
daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia
Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
Kota Greenwich,
London, Inggris terletak pada garis bujur 0°. Oleh karenanya, waktu di kota ini
digunakan sebagai patokan bagi seluruh dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich Mean Time (GMT). Dengan mengacu standar
GMT, maka Waktu Indonesia Barat lebih cepat tujuh jam dari GMT. Sementara itu,
Waktu Indonesia Tengah lebih cepat delapan jam dari GMT. Adapun Waktu Indonesia
Timur lebih cepat sembilan jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan
pukul 01.00, maka Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
- Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di
bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub
dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan
percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah
khatulistiwa dengan kutub.
2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari.
Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali
revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa
beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur
laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim.
Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan
bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan
mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh
dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian
musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin
ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami
empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah
khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena
itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim
hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara
bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
- Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari
tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun.
Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini
terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah
tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.
·
Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis
khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah
timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
·
Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½Âº lintang
utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke
utara.
·
Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada
pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di
sebelah timur.
·
Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½Âº lintang selatan
(LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit
agak sedikit bergeser ke selatan.
C. Gerak Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang
ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :
1. Rotasi Bulan
Perputaran
Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan
membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh
apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
2. Revolusi
Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan
mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian
Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat
dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang purnama terjadi pada saat Bulan
purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi pada saat Bulan
paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam sekali
revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan
berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.
- Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
- · Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
- · Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
- · Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
- · Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
- · Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
- · Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
- · Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.
D. Pengaruh Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke
bulan oleh bumi. Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak
ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika posisi
Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus. Posisi bumi terletak
diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis gerhana bulan. Gerhana bulan
total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti
bumi). Apabila hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan
inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana
bulan sebagian. Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan
berada di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan
masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. Lamanya gerhana bulan bisa
mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang
mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Gerhana
matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis
lurus. Pada saat gerhanan matahari bulan terletak diantara matahari dan
bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik.
Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata
telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana matahari ada tiga macam
yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana
matahari cincin.
- Gerhana Matahari Total
Gerhana
matahari total atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika
permukaan bumi tertutupi oleh bayang-bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi
hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
- Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana
matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi,
matahari tidak tertutup sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih
ada bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu berlangsungnya gerhana
matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana
matahri total. Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
- Gerhana Matahri Cincin
Gerhana
matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi.
Pada kedudukan ini panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi
perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan bumi yang
terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang
mengalami gerhana ini, matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin.
Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.
terima kasih, https://iptekupdate.blogspot.com/2016/03/17-manfaat-buah-jeruk-bali-bagi.html
BalasHapusKak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
BalasHapushttp://yupiter17.sosblogs.com/
.
KAK, DAFTAR PUSTAKA NYA MANA YA?
BalasHapus